Koneksi
antar materi modul 1.1
Oleh
Arief Fitrian
CGP
Angkatan 11 Kelas 11.03
A. Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara
1. Arti dan Maksud Pendidikan
Kata
‘Pendidikan’ dan ‘Pengajaran’ itu seringkali dipahami sama padahal berbeda. Pengajaran
merupakan salah satu bagian dari
pendidikan. Maksudnya, pengajaran itu adalah salah satu cara dalam pendidikan
dengan cara memberi ilmu atau berfaedah buat hidup anak-anak, baik lahir maupun
batin.
Maksud
Pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
2. Pendidikan Yang Menuntun
Tujuan pendidikan
adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak – anak, agar mereka dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi – tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam proses “menuntun”, anak diberi
kebebasan, namun pendidik harus bisa menjadi “pamong” dalam memberi tuntunan
dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang
“Pamong” dapat memberikan “tuntunan” agar anak dapat menemukan kemerdekaannya
dalam belajar. Anak juga secara sadar memahami bahwa kemerdekaan dirinya juga
mempengaruhi kemerdekaan anak lainnya. Oleh sebab itu tuntunan seorang guru
mampu mengelola dirinya untuk hidup bersama dengan orang lain (menjadi manusia
dan anggota masyarakat)
3. Pendidikan Yang Sesuai Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Ki Hajar
Dewantara menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat
Alam dan Kodrat Zaman. Kodrat Alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk”
lingkungan dimana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi”
dan “irama”
Ki Hajar
Dewantara hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut
anak mencapai kekuatan kodrtanya sesuai dengan alam dan zamannya. Bila melihat
dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk
memiliki keterampilan Abad ke-21, sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka
pendidikan harus disesuaikan dengan konteks lokal sosial budaya murid setempat,
Murid di Indonesia Barat tentu memliliki karakteristik yang berbeda dengan
murid di Indonesia Tengah atau Indonesia Timur.
4. Pendidikan yang memerdekakan dan menghamba pada anak.
Pendidikan
yang memerdekakan menurut Ki Hajar Dewantara adalah suatu proses pendidikan
yang meletakkan unsur kebebasan anak didik untuk mengatur dirinya sendiri,
bertumbuh kembang menurut kodratnya secara lahiriah dan batiniah. Pendidikan
harus berorientasi pada murid sehingga pendidikan harus berhamba (melayani
dengan sepenuh hati) pada anak.
B. Hal yang saya percayai sebelum mempelajari
Modul 1.1
Sebelum saya
mempelajari modul 1.1 tentang Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara, yang menjabarkan
tentang pemikiran beliau tentang pendidikan, Pembelajaran yang saya lakukan
masih berorientasi Teacher-Centered (berpusat pada guru) dimana murid
hanya sebagai objek pembelajaran saja. Pembelajaran yang sering saya lakukan lebih
banyak sebatas mentransfer materi pelajaran saja dengan menganggap bahwa ketuntasan
belajar cukup dengan penyampaian materi saja dan penguasaan materi oleh murid lebih
penting daripada memahami karakteristik murid. Di sini, biasanya saya hanya
melihat ketuntasan belajar murid dari
aspek kognitif saja misalnya saat mereka mengerjakan soal berupa Tugas atau
Penilaian Harian. Jika nilai murid sudah mencapai KKM dinyatakan bahwa
pembelajaran sudah berhasil dan begitu juga sebaliknya.
Sebelumnya-pun
saya kurang memperharikan apakah murid sudah benar-benar paham dari apa yang
saya ajarkan atau belum, karena fokus saya lebih pada ketercapaian materi
mengingat materi yang saya ajarkan sangat padat. Selain itu Refleksi maupun
umpan balik setelah pembelajaran sangat jarang dilakukan. Dalam proses pembelajaran di kelas, saya lebih
sering menggunakan metode ceramah, meskipun kadang ada diskusi tapi kurang memberi
makna bagi murid. Setelah itu memberi contoh soal lalu memberi latihan soal untuk
pendalaman materi. Berkaca dari hal ini, apa yang saya lakukan saya sadari
salah dan jauh dari pemikiran bahwa seorang Guru harus menghamba pada murid.
C. Pemikiran dan Perilaku yang berubah setelah
mempelajari Modul 1.1
Setelah
saya mempelajari modul 1.1 tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya menyadari
bahwa apa yang saya pikirkan dan saya lakukan selama ini tidaklah tepat. Pemikiran
saya masih banyak dipengaruhi pemikiran lama yang sudah tidak sesuai dengan
konteks pendidikan zaman sekarang sehingga banyak hak anak yang terabaikan. Proses
pembelajaran yang seharusnya saya lakukan adalah menyeluruh bukan hanya aspek
kognitif saja namun juga afektif psikomotor spiritual sosial dan budaya, semua
yang berkaitan dengan kodrat anak. Semestinya saya menempatkan murid pada
porsinya yaitu bukan sebagai objek pembelajaran melainkan subjek pembelajaran
yang artinya murid memiliki kebebasan berekspresi mengemukakan pendapat dan
berkreasi sesuai dengan metode atau model pembelajaran dan media yang tepat.
Saya
sebagai guru semestinya menjadi pamong
dan fasilitator dalam proses pembelajaran, penuh kesabaran, keikhlasan, dan
ketulusan hati mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada
murid. Selain itu, sebagai guru saya seharusnya memahami karakteristik murid
karena setiap anak dilahirkan unik dengan kelebihan dan kekurangannya
masing-masing, saya harus lebih menghargai setiap karakter murid dengan
memberikan layanan dam kesempatan kepada mereka untuk tumbuh sesuai dengan
kodratnya.
D. Penerapan di Kelas Untuk Mewujudkan Pemikiran
Ki Hajar Dewantara
Hal yang
dapat segera saya terapkan dalam pembelajaran di kelas antara lain :
1.
Merancang pembelajaran
yang interaktif dan menyenangkan dengan melibatkan murid sesuai dengan model
pembelajaran yang student-centered (berpusat pada murid). Saya akan
menerapkan pembelajaran abad 21 yang sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara
yaitu berpikir kritis kreatif komunikasi dan kolaborasi dengan berpegang teguh
pada konsep memerdekakan anak. Pembelajaran tidak lagi menuntut tetapi menuntun
karena tugas guru adalah memberi tuntunan atau arahan yang baik kepada murid
dan berusaha menjadi teladan bagi murid, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
2.
Saya akan berusaha
memahami karakter dan latar belakang murid dengan lebih baik lagi dengan
menjalin komunikasi yang baik.
3.
Saya akan membiasakan
diri untuk melakukan refleksi dalam setiap kegiatan pembelajaran agar saya
dapat mengevaluasi proses pembelajaran yang
sudah saya lakukan dan melakukan tindak lanjut yang sesuai agar proses
pembelajaran selanjutnya dapat berjalan lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar