Oleh Arief Fitrian, S.Pd.I, CGP Angkatan 11 Kelas 03.B
Saat ini saya sedang menjalani Pendidikan Guru Penggerak. Sejauh ini banyak perubahan pada diri saya baik dalam pola pikir maupun cara menjalani aktivitas sebagai guru daripada sebelum mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Dari perubahan-perubahan yang saya rasakan saat ini, saya membayangkan bagaimana diri saya 3 tahun kedepan setelah menyesesaikan Pendidikan Guru Penggerak.
A. Gambaran Diri Di Masa Depan
Menjalani Aktivitas Sebagai Guru Penggerak
Perjalanan awal dimulai setelah lulus dari program Pendidikan Guru
Penggerak kemudian menjalani peran sebagai guru penggerak selama tiga tahun,
saya membayangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri, lebih termotivasi,
penuh dengan gagasan dan ide-ide inovatif dalam menjalankan peran dan kewajiban
sebagai pendidik dan guru penggerak.
Nilai-nilai guru penggerak yang saya pedomani yang meliputi berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif dan inovatif telah ada dalam diri saya dan berkembang secara signifikan. Peran saya sebagai guru penggerak juga semakin nyata dan berdampak positif baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat dalam membawa transformasi pendidikan meskipun banyak menghadapi tantangan dan hambatan. Saya semakin yakin dan percaya dengan langkah saya membawa gerakan perubahan baik untuk diri saya, lingkungan sekolah dan ekosistem pendidikan secara umum.
B. Nilai-nilai Guru Penggerak
1. Berpihak
Pada Murid
Selama tiga tahun saya menjalani peran sebagai guru penggerak, nilai
guru penggerak yang berpihak pada murid semakin tumbuh dan menyatu dalam diri. saya
membayangkan, gambaran diri saya dalam pembelajaran yang berpihak pada murid
sebagai berikut.
Saya menerapkan filosofis Pendidikan Ki Hajar Dewantara bahwa
Pendidikan adalah menuntun anak sesuai dengan kodratnya untuk mencapai
kesejahteraan, keselamatan dan kebahagiaan. Saya mengkondisikan suasana kelas
secara kondusif, riang dan bahagia dalam belajar sehingga anak didik antusias
dalam setiap proses pembelajaran.
Semboyan Ki Hajar Dewantara Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangun
Karsa, Tut Wuri Handayani saya terapkan dengan usaha dan kemampuan saya.
Sebagai pendidik saya memberi contoh tauladan yang baik, menyemangati,
menginspirasi dan mendorong agar anak berkembang sesuai dengan potensinya.
Saya menerapkan model/metode pembelajaran yang berpusat pada murid
seperti Model PBL, PjBL, Discovery Learning dengan pendekatan saintifik,
keterampilan proses dan lain-lain dan mengembangkan pembelajaran abad 21 untuk
menjawab tuntutan zaman yang diharapkan siswa memiliki kompetensi 4C (Collaboration,
Comunication, Creativy dan Critical Thingking). Mengadakan pembelajaran
kolaboratif baik yang mandiri maupun yang terintegrasi dengan mata pelajaran
lain dan project kelompok yang memungkinkan siswa dapat berkolaborasi. Saya melakukan pembelajaran yang
menumbuhkembangkan karakter dan nilai-budaya yang memanfaatkan kekuatan
sosio-kultural.
Selain itu, saya menggunakan dan mengembangkan media dan alat peraga yang inovatif dan menarik yang sesuai dengan model pembelajaran abad 21 dengan melibatklan platform digital/sosmed yang dekat dengan keseharian anak sehingga siswa semangat belajar. Sementara sebagai guru saya berperan menjadi fasilitator.
2. Kolaboratif
Kolaborasi adalah ide menelurkan gagasan secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan bersama dalam pembelajaran. Kolaborasi bisa
dilakukan dengan siswa, rekan sejawat, orangtua atau pihak lain yang mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran.
Saya membayangkan, di masa depan saya sebagai Guru Penggerak menjadi pribadi
yang aktif melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Saya aktif berkolaborasi dengan sesama guru
di sekolah untuk mendiskusikan model, metode dan pendekatan pembelajaran yang
efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kami juga aktif
berkolaborasi dan berbagi pengalaman serta saling menceritkan tantangan
yang dihadapi dan mencari solusinya bersama-sama.
Saya aktif berkolaborasi dengan teman-teman KKG PAI di Kecamatan Way Serdang dan KKG PAI di Kabupaten Mesuji untuk mendiskusikan terkait pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Aktif berkolaborasi dengan guru mata pelajaran lain untuk mengadakan pembelajaran dan project kolaborasi. Aktif berkolaborasi dengan orang tua untuk mendukung setiap program pembelajaran yang menjadi program sekolah.
3. Reflektif
Reflektif mengandung arti bahwa seorang guru penggerak mampu senantiasa
merefleksikan diri dan memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya baik kepada
diri sendiri maupun kepada orang lain.
Saya membayangkan, sebagai guru penggerak saya telah menjadi pribadi
yang reflektif. Saya selalu mempersiapkan
dengan baik apa yang akan saya lakukan dalam setiap kegiatan pembelajaran. Saya
mempersiapkan bagaimana suasana kelas yang akan saya ciptakan, model pembelajaran,
metode dan pendekatan pembelajaran sera alat peraga yang akan digunakan dalam
pembelajaran sudah didesain secara matang.
Saya melaksanakan pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan
kemudian melakukan evaluasi, apa yang kurang dalam pembelajaran dengan meminta
umpan balik siswa dan mendokumentasikannya dalam bentuk catatan maupun jurnal
sebagai bahan untuk merancang pembelajaran yang lebih baik dan lebih inovatif
di pembelajaran berikutnya. Segala aktivitas dalam pendidikan saya
dokumentasikan dalam bentuk portofolio digital dengan memanfaatkan teknologi
digital yang saya kuasai.
Secara berkala meminta masukan dari rekan sejawat untuk hadir dalam pembelajaran dan menilai pembelajaran saya untuk direfleksi mana yang sudah baik dan mana yang harus ditingkatkan. Melakukan pembelajaran berikutnya yang merupakan perbaikan dari hasil evaluasi, umpan balik siswa dan rekan sejawat dari pembelajaran sebelumnya. Di samping itu, secara berkala melakukan evaluasi terhadap sikap, perbuatan, program pembelajaran dan lain sebagainya.
4. Mandiri
Saya membayangkan, sebagai guru penggerak saya terbiasa menjadi pribadi
yang mandiri. Saya senantiasa berusaha untuk tidak membebani siswa, rekan sejawat,
pimpinan dan institusi sekolah dalam proses pengembangan diri saya.
Sebagai pribadi yang mandiri, saya memiliki kesadaran bahwa belajar
adalah perjalanan sepanjang hayat. Saya berusaha melakukan kegiatan
pengembangan diri tanpa membebani pihak atau institusi manapun, tanpa menunggu
perintah dari siapapun. Saya mengenali
dan mengetahui kompetensi mana dari diri saya yang perlu saya kembangkan. Saya
rutin menginvestasikan waktu dan uang untuk membeli buku-buku yang digunakan
sebagai sumber belajar untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai guru.
Saya mengikuti kegiatan-kegiatan pengembangan diri yang diselenggarakan oleh Kemendikbud melalui SIMPKB maupun lembaga-lembaga lain yang terpercaya dengan penuh semangat. Mengikuti kegiatan pelatihan publikasi ilmiah, pelatihan penulisan jurnal, pelatihan menulis artikel dan buku, untuk meningkatkan kompetensi menulis saya lalu aktif berbagi dengan sesama guru, warga sekolah dan lingkungan eksternal pendidikan untuk berbagi atas apa yang sudah saya pelajari. Saya mendorong semangat belajar bersama.
5. Inovatif
Nilai inovatif dari seorang Guru Penggerak adalah mampu senantiasa
memunculkan ide-ide maupun gagasan-gagasan baru yang tepat guna terkait situasi
tertentu ataupun permasalahan yang ada pada saat itu.
Saya membayangkan, sebagai guru penggerak saya adalah pribadi yang
inovatif yang mampu memberikan inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran ataupun pengembangan
sekolah. Saya membiasakan diri menciptakan suasana pembelajaran yang atraktif dan
menyenangkan untuk siswa yang berbeda dengan gaya belajar konvensional selama ini.
Selalu mencoba dan menemukan kombinasi metode, model dan pendekatan serta alat
peraga untuk pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan usia dan zaman siswa.
Dengan inovasi-inovasi yang saya lakukan akan banyak orang terinspirasi untuk
menggunakan atau mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam kegiatan-kegiatan
pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar