Kamis, 11 November 2021

Inovasi Best Practice Dalam Pemanfaatan Fitur Sumber Belajar Rumah Belajar Pada Model Pembelajaran Flipped Classroom

Assalamu'alaikum wr.wb.

Salam Pendidikan, Salam Rumah Belajar

Tabik Pun,


Sahabat, pernahkah mengamati dan menelaah suatu kejadian yang ada si sekeliling kita. Dahulu jika kita membutuhkan suatu barang, kita harus berjalan ke pasar atau ke toko. tapi sekarang barang yang kita inginkan bisa kita dapatkan tanpa harus keluar rumah. Apapun sekarang dapat kita lakukan dari rumah hanya dengan menggunakan gadget. Ya, inilah era Industri 4.0 dimana segala sesuatu dilakukan dengan mudah dan cepat berkat kemajuan teknologi yang serba otomatis.  Hidup manusia sekarang tidak terlepas dari teknologi. Teknologi membuat kita menjadi mudah.



Manfaat dari kemajuan teknologi sekarang ini membuat kita dengan cepat dapat terhubung dengan orang lain di tempat lain dan dengan cepat suatu informasi kita terima.  Apa yang terjadi di belahan dunia lain dapat kita ketahui sekarang juga, saat ini juga. tidak ada lagi batasan ruang dan waktu.

Kemajuan teknologi menempatkan kita pada posisi harus mampu beradaptasi bila tidak mau tertinggal dari orang lain.  Mau tidak mau, suka tidak suka kita akan dipaksa untuk menerima teknologi.  Tidak terkecuali dunia pendidikan. Saat ini bila suatu bangsa tidak mau mengintegrasikan teknologi ke dalam dunia pendidikan, maka bisa dipastikan pendidikan bangsa tersebut akan tertinggal dari bangsa-bangsa lain yang mengintegrasikan teknologi dalam sistem pendidikan mereka.

Indonesia sadar akan hal tersebut.  Maka pemerintah dengan kekuatan sumber dayanya berusaha mengintegrasikan teknologi dalam dunia pendidikan sebagai usaha beradaptasi dengan kemajuan teknologi.  Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah yaitu membangun Portal Rumah Belajar.  Rumah Belajar menyediakan bahan ajar dan berbagai fasilitas untuk mendukung pendidikan di Indonesia. 



Teknologi dalam dunia pendidikan adalah keharusan.  Rumah Belajar adalah salah satu terobosan mengintegrasikan teknologi ke dalam dunia pendidikan di Indonesia. Apalagi ketika dunia menghadapi pandemi covid-19, dunia pendidikan menerima dampak yang luar biasa. Pembelajaran tidak dapat dilakukan secara tatap muka di kelas melainkan dipaksa harus tatap maya.  Akibat pemberlakuan pembelajaran jarak jauh,  masyarakat yang belum siap dengan teknologi harus kehilangan akses ke dalam dunia pendidikan.   Maka mau tidak mau masyarakat harus "melek" teknologi agar bisa mengakses pendidikan.

Para pendidik pun demikian, mereka yang tadinya mengabaikan teknologi dipaksa harus mengubah model pembelajarannya yang mengharuskan menggunakan teknologi.  Namun ini adalah dampak yang positif karena dengan mengenal teknologi, para pendidik dapat berinovasi dalam model pembelajarannya untuk diterapkan kepada peserta didik.

Saat ini proses pembelajaran sudah mulai diizinkan meskipun dengan tatap muka terbatas dengan aturan ketat dalam penerapan protokol kesehatan dan pengurangan waktu belajar.  Konsekuensi dari berkurangnya waktu belajar di sekolah adalah guru harus mencari cara agar materi yang banyak dapat dituntaskan meskipun dengan waktu yang kurang cukup.  Salah satu solusi yang bisa digunakan adalah dengan mengubah model pembelajaran biasa dengan model pembelajaran Flipped Classroom.


Flipped Classroom (pembelajaran terbalik) adalah salah satu bentuk Blended Learning (Pembelajaran campursari) yaitu model pembelajaran yang menggabungkan pembelajaran sinkronous (langsung) dengan pembelajaran asinkronous (tidak langsung).  Bentuk flipped classroom menukar cara belajarnya.  biasanya guru memberikan materi pelajaran di kelas kemudian mengerjakan tugas di rumah.  Sekarang dibalik,  siswa mempelajari materi yang diberikan guru di rumah lalu mengerjakan tugas di kelas.

Contoh best Practice

Saya mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk kelas 6 SD dengan materi "Ayo berinfak dan bersedekah". Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang saya buat, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa mampu memahami hikmah zakat, infak, dan sedekah sebagai implementasi dari rukun Islam.

Satu minggu sebelum pembelajaran di kelas, saya membagikan materi kepada siswa melalui Group WA berupa file PDF berisi materi tentang infak dan sedekah.  Selain itu, saya juga membagikan link menuju Portal Rumah Belajar berupa video pembelajaran tentang infak dan sedekah. Dan saya menugaskan mereka mencatat poin-poin penting dan catatan pertanyaan apabila ada materi yang tidak dapat dipahami.

Tugas materi untuk dipelajari
di rumah

Di kelas setelah melakukan pendahuluan yaitu memberi salam, berdo'a tadarus, absensi, apersepsi, menjelaskan tujuan pembelajaran, saya selanjutny a memastikan kesiapan siswa dengan materi yang akan dipelajari.  Saya menanyakan kepada meraka apakah mereka sudah membaca dan mempelajari materi yang dibagikan di grup dan apakah mereka sudah membuka link materi yang terhubung dengan portal rumah berlajar.

Menanyakan tugas mempelajari materi di rumah

Setelah memastikan mereka sudah mempelajari materi di rumah, kemudian saya membagi mereka menjadi lima kelompok. Setelah itu, saya menugaskan mereka untuk berdiskusi kelompok dengan tema diskusi sesuai tujuan pembelajaran yang saya tetapkan di RPP yaitu mencatat hikmah apa saja yang dapat diperoleh dari orang yang berinfak dan bersedekah baik berdasarkan materi yang mereka pelajari di rumah maupun dari pengalaman pribadi atau pengalam orang lain yang mereka ketahui. Saya tetapkan waktu berdikusi 10 menit.

Saat mereka berdiskusi, saya berkeliling memeriksa dan mengamati aktivitas diskusi mereka dan membantu mereka bila mengalami kesulitan saat berdiskusi.

Berkeliling mengamati siswa berdiskusi

Setelah waktu berdiskusi selesai, saya mempersilahkan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka sedangkan kelompok lain menanggapi hasil diskusi yang dipresentasikan.

Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka, selanjutnya saya mengajak mereka untuk menyimpulkan hasil kegiatan diskusi mereka sesuai dengan tema diskusi yang diberikan.  Lalu saya memberi penguatan dan memberi penjelasan tambahan terkait poin materi yang terlewat saat berdiskusi.

Memberikan penguatan dan penjelasan tambahan

Untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, saya melakukan evaluasi. Namun karena waktu yang tidak mencukupi bila evaluasi dilakukan di kelas, saya memberikan evaluasi berupa link latihan soal melalui grup WA untuk dikerjakan di rumah.

Evaluasi berupa link latihan soal

Setelah tugas evaluasi diberikan, kemudian pelajaran ditutup dengan salam.




Demikian inovasi praktik baik dengan memanfaatkan portal rumah belajar dalam model pembelajaran flipped classroom.


Semoga bermanfaat,



Rabu, 10 November 2021

Way Serdang Menikmati SATE RUJAK

Assalaamu'alaikum wr.wb.

Salam Pendidikan, Salam Rumah Belajar

Tabik Pun,

Sahabat,  Setelah SATE RUJAK (Sosialisasi Aplikasi Teknologi Edukasi Rumah Belajar Keren) sukses menginspirasi para guru di dua tempat yaitu di SMKS Nusantara Tulang Bawang dan Kecamatan Panca Jaya, Mesuji, kini SATE RUJAK  kembali beraksi di wilayah Kecamatan Way Serdang, Mesuji.  Sasarannya adalah para guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas di gugus 2 Kec. Way Serdang.  Dari absensi yang terrekam, peserta yang hadir sebanyak 25 orang berbeda dengan wilayah Panca Jaya yang mencapai 39 orang hal ini karena hanya mengambil 1 gugus dari 5 gugus di Way Serdang.


Kegiatan sosialisasi kali ini masih berkolaborasi dengan bapak Tri Wibawanto, M.Si, PTP Ahli Muda dari LPMP Lampung.  Yang berbeda kali ini adalah format kegiatannya. Saya melakukan sosialisasi tatap muka secara langsung dengan peserta sedangkan Bapak Tri Wibawanto memberikan materi secara live Streaming menggunakan aplikasi Google Meet.



Pukul 09.10  WIB. kegiatan sosialisasi dimulai.  Diawali sambutan oleh Koordinator pengawas SD Kec. Way Serdang yaitu bapak Maulidin, S.Pd.  Beliau menyampaikan apresiasi kepada saya yang telah mewakili kabupaten Mesuji sebagai peserta pembaTIK 2021 level 4. Selain itu beliau berpesan kepada peserta agar mendukung dan berpartisipasi untuk menyukseskan kegiatan saya dari awal hingga akhir. Selain itu beliau berpesan bahwa kegiatan-kegiatan bimtek semacam pembaTIK sebaiknya diikuti oleh semua karena kegiatan tersebut besar manfaatnya bagi guru dan dapat meningkatkan kompetensi guru sehingga ke depannya guru akan menjadi pendidik yang profesional.

Sambutan lanjutnya disampaikan oleh Kepala SDN 7 Way Serdang, Bapak Ngatijan, S.Pd selaku pimpinan sekolah yang menjadi tempat kegiatan.  Beliau menyambut dengan baik kegiatan sosialisasi yang saya lakukan dan hal itu akan menambah wawasan bagi para guru di Gugus 1 Way Serdang dan lebih mengenal tentang Portal Rumah Belajar.


Saya memberi materi yang sama ketika sosialisasi di kec. Panca Jaya yaitu memperkenalkan Portal Rumah Belajar kepada peserta dan menjelaskan fitur-fitur yang tersedia baik fitur utama maupun fitur pendukungnya.  Selain itu saya juga mengajak para peserta untuk mencoba langsung akses ke rumah belajar dengan membukanya melalui browser di laptop pada alamat belajar.kembikbud.go.id . Setelah mengakses melalui perangkat laptop, kemudian saya memandu peserta sosialisasi untuk menginstal aplikasi rumah belajar pada smartphone android melalui playstore.



Setelah menjelaskan Portal Rumah Belajar, pada sesi selanjutnya saya menampilkan contoh Inovasi best practice dengan memanfaatkan fitur yang terdapat pada portal rumah belajar sebagai sumber belajar dan menerapkannya pada  model pembelajaran Flipped Classroom di kelas. Pemaparan inovasi best practice yang mengkolaborasikan pemanfaatan portal rumah belajar pada model pembelajaran flipped classroom menjadi inspirasi bagi para peserta sosialisasi. Mereka mendapat solusi untuk mengatasi masalah kekurangan jam di kelas akibat kebijakan tatap muka terbatas.

Pada sesi selanjutnya, Materi disampaikan oleh Bapak Tri Wibawanto,M.Si. melalui aplikasi Google Meet secara Live Streaming . Beliau memberi motivasi kepada para peserta sosialisasi agar mau meningkatkan kompetensi di bidang teknologi pembelajaran. Pasalnya, pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi keharusan.  Mengajar di kelas dengan memanfaatkan teknologi semacam gawai, Laptop, Proyektor, dan lain-lain saat ini sudah menjadi keharusan.  Jangan ada lagi pelarangan terhadap siswa untuk menggunakan gawai karena memang sekarang sudah zamannya.  Dengan gawai siswa dapat menambah referensi belajarnya dari berbagai sumber.  Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber. Teknologi tidak dapat menggantikan peran seorang guru. Teknologi yang hebat akan memiliki manfaat yang luar biasa bila berada di tangan seorang guru.


Kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan Portal Rumah Belajar di kec. Way Serdang berjalan dengan baik dan lancar.



Selasa, 09 November 2021

Menghidangkan SATE RUJAK Kepada Guru-guru Hebat Kec.Panca Jaya : Tambah! Tambah!

 Assalaamu'alaikum wr.wb.

Salam Pendidikan, Salam Rumah Belajar

Tabik Pun,



Sahabat, Hari ini adalah jadwal Sosialisasi saya yang ke 2 sesuai rencana tindak lanjut yang saya buat. Kegiatan berlokasi di SDN 1 Kec.Panca Jaya dengan sasaran sosialisasi adalah guru-guru kelas 4, 5, dan 6 SD, Kepala Sekolah, dan Pengawas se Kec. Panca Jaya yang tergabung dalam organisasi Kelompok Kerja Guru (KKG) SD Kec. Panca Jaya. Total yang peserta berpartisipasi sebanyak 39 orang.



Dalam kegiatan ini saya tidak sendirian.  Saya berkolaborasi dengan Bapak Tri Wibawanto, M.Si, PTP Ahli Muda dari LPMP Lampung. Beliau bersedia menjadi pembicara pada acara sosialisasi yang saya adakan namun dalam waktu yang tidak lama karena beliau juga ada acara di SMPN 10 Mesuji yang lokasinya hanya 100 meter dari SDN 1 Panca Jaya yaitu acara "Diseminasi Best Practice Gajah Betik Mesuji".


Nama kegiatan sosialisasi yang saya lakukan masih sama saat sosialisasi di SMKS Nusantara Tulang Bawang yaitu SATE RUJAK (Sosialisasi Aplikasi Teknologi Edukasi Rumah Belajar Keren)

Acara dimulai pukul 09.00 WIB. dibuka oleh Koordinator Pengawas SD Kec. Panca Jaya yaitu Bapak Sugiarto, S.Pd yang dalam sambutannya memberi support kepada saya sebagai Sahabat Rumah Belajar yang mewakili Kabupaten Mesuji dan mengajak kepada segenap peserta sosialisasi yang hadir agar mengikuti dengan semangat materi yang akan saya paparkan.

Sambutan lain disampaikan oleh Kepala SDN 1 Panca Jaya bapak Supriyono, S.Pd yang mengatakan sangat senang karena SDN 1 Panca Jaya  dijadikan tempat untuk kegiatan sosialisasi portal Rumah Belajar yang tentunya akan bermanfaat khususnya bagi guru-guru SDN 1 Panca jaya dan umumnya bagi guru-guru yang ikut menjadi peserta kegiatan sosialisasi.

Sambutan dari Koordinator Pengawas SD kec. Panca Jaya

Selanjutnya saya memberi materi sosialisasi pemanfaatan Portal Rumah Belajar dengan memaparkan 2 hal :

1.  Memperkenalkan Portal Rumah Belajar beserta fiturnya dan memandu peserta cara mengakses melalui PC dan Smartphone Android

2.  Memberi contoh Best Practice yang memanfaatkan Portal Rumah Belajar sebagai sumber belajar dalam pembelajaran.

Pada sesi pertama saya awali dengan memberi gambaran pentingnya teknologi diterapkan ke dalam dunia pendidikan sebagai bagian dari usaha beradaptasi dengan kehidupan dunia modern yang saat ini berada pada era industri 4.0.  Pandemi Covid-19 memaksa kita untuk menguasai teknologi agar pendidikan tidak terhenti.  Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan juga telah melakukan terobosan dengan membuat portal Rumah Belajar sebagai sarana yang menyediakan berbagai bahan ajar dan fasilitas lain yang sangat menunjang pembelajaran di sekolah.



Kemudian saya menjelaskan tentang Portal Rumah Belajar beserta fitur-fiturnya baik fitur utama maupun fitur pendukung.  Selain itu juga saya menjelaskan bahwa guru juga bisa berkontribusi dengan mengirim konten ke portal Rumah Belajar baik berupa video pembelajaran, Media Pembelajaran Interaktif, artikel, maupun karya ilmiah populer dengan memanfaatkan akun belajar.id.

Saya memandu peserta untuk mengkases Portal Rumah Belajar melalui laptop dengan mengetikkan alamat belajar.kemdikbud.go.id pada browser.  Selain melalui browser, saya menjelaskan juga bahwa Rumah Belajar dapat diakses melalui smartphone Android dengan menginstal aplikasi rumah belajar yang dapat diunduh di Playstore.


Setelah menjelaskan Portal Rumah Belajar, pada sesi ke 2 saya memberi contoh Inovasi best practice yang memanfaatkan portal rumah belajar sebagai sumber belajar dan diterapkan dalam model pembelajaran Flipped Classroom di kelas. Tahapan-tahapan penting dalam melaksanakan model pembelajaran flipped classroom menjadi inspirasi bagi para peserta sosialisasi yang notabenenya adalah guru. Mereka mendapat solusi untuk mengatasi masalah kekurangan jam di kelas akibat kebijakan tatap muka terbatas yang menjadikan ketuntasan materi sulit tercapai.

Bapak Tri Wibawanto memberi materi berikutnya.  Beliau memberi motivasi kepada para peserta sosialisasi agar tidak gagap dengan teknologi. Karena teknologi dalam pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi keharusan di era industri 4.0 ini.  Mengajar di kelas dengan memanfaatkan teknologi semacam smartphone, Laptop, Proyektor, dan lain-lain saat ini sudah menjadi keharusan.  Siswa pun jangan lagi di larang untuk menggunakan gawai karena memang sekarang sudah zamannya.  Dengan gawai siswa dapat menambah referensi belajarnya dari berbagai sumber.  Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber.  Namun belajar tidak bisa tanpa bimbingan seorang guru.  Teknologi tidak dapat menggantikan peran seorang guru. Teknologi yang hebat akan memiliki manfaat yang luar biasa bila berada di tangan seorang guru.

Mengutip kata-kata sayidina Ali bin Abi Thalib,  Bapak Tri Wibawanto mengatakan "Didiklah anak sesuai dengan zamannya". Karena zaman sekarang gawai adalah sudah menjadi hal yang penting maka jangan larang anak menggunakan gawai tapi awasilah penggunaannya agar gawai tidak digunakan oleh anak dengan cara yang salah.

Sebelum kegiatan ditutup, peserta memberi tanggapan bahwa kegiatan sosialisasi seperti ini semestinya tidak cukup hanya satu kali. Karena banyak hal yang ingin diketahui oleh para guru terkait dengan inovasi pembelajaran yang banyak disinggung dalam pemaparan. Menanggapi hal tersebut saya menyambut baik dan siap sekiranya para guru memang menginginkan kegiatan yang bermanfaat seperti ini.




Sabtu, 06 November 2021

Bergerak Menuju SATE RUJAK

 Assalaamu'alaikum wr.wb.

Salam Pendidikan, Salam Rumah Belajar,

Tabik Pun,

Sahabat, Tindak lanjut dari hasil Coaching 1 dan 2, kami mulai menyusun RTL (Rencana Tindak Lanjut) sebagai bahan acuan kami untuk melaksakan kegiatan PembaTIK 2021 Level 4.


Tindak lanjut yang pertama pada tanggal 2 November 2021 saya melakukan koordinasi dengan stakeholder, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Mesuji.  Di kantor Dinas saya diterima oleh Kabid PMPTK yaitu Ibu Fittrya Sari,S.Si. Saya tidak berkesempatan bertemu dengan Kepala Dinas karena beliau sedang dinas luar kemudian saya diarahkan untuk menemui Sekretaris Dinas namun beliau ada rapat dengan Bupati Mesuji sehingga atas rekomendasi Sekretaris Dinas saya cukup menemui Kabid PMTPK mewakili beliau.

Ibu Kabid sangat senang dengan kegiatan saya yang sudah mengikuti PembaTIK 2021 sampai level 4 dan memberi dukungan kepada saya untuk terus melanjutkan sampai final.  Beliau siap memfasilitasi bila membutuhkan bantuan untuk kegiatan sosialisasi kepada peserta sasaran sosialisasi.  Beliau memberi testimoni untuk saya sebagai dukungan untuk kegiatan-kegiatan yang akan saya laksanakan.

Koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Mesuji
bersama Ibu Fittrya Sari, S.Si, Kabid PMTPK


Pada tanggal 3 dan 4 November 2021, kegiatan yang saya lakukan adalah pembuatan Best Practice diantaranya persiapan membuat RPP sebagai bagian dari Praktik Baik, lalu menentukan model pembelajaran yang akan digunakan.  Adapun model pembelajaran yang saya gunakan adalah Flipped Classroom.  Pemilihan model pembelajaran ini adalah karena saya menganggap lebih sesuai untuk mengatasi keterbatasan waktu belajar di kelas dampak dari kebijakan tatap muka terbatas.

best practice

Proses pembuatan best practice saya dokumentasikan karena nantinya akan saya masukkan ke dalam vlog saya sebagai bagian dari penilaian pembaTIK level 4.  Best Practice yang saya buat saya beri judul "Inovasi Best Practice Dalam Pemanfaatan Fitur Sumber Belajar Rumah Belajar Pada Model  Pembelajaran Flipped Classroom".

Tanggal 5 November 2021 saya melakukan sosialisasi saya yag pertama di lintas kabupaten yaitu berlokasi di SMKS Nusantara Tulang Bawang.  Kegiatan sosialisasi ini saya beri nama SATE RUJAK singkatan dari Sosialisasi Aplikasi Teknologi Edukasi Rumah Belajar Keren.  Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh peserta sebanyak  16 orang guru.  



Saya memaparkan dua hal :

1. Memperkenalkan Portal Rumah Belajar beserta fitur-fiturnya dan cara mengakses Rumah Belajar baik dari PC maupun dari Android.

2.  Memberi contoh best practice yang saya lakukan dengan memanfaatkan fitur Rumah Belajar dalam pembelajaran.

Dari pemaparan yang saya sampaikan, para guru di SMKS Nusantara terinspirasi untuk menerapkan pembelajaran inovatif memanfaatkan teknologi dan Portal Rumah Belajar. Namun dengan kurangnya kompetensi mereka di bidang IT, mereka mengusulkan kepada saya untuk mengadakan pelatihan untuk mereka terkait penggunaan teknologi untuk pembelajaran.  Saya sampaikan bahwa saya siap membantu mereka tentunya dengan mengatur jadwal agar tidak berbenturan dengan jadwal kegiatan saya.

Kegiatan sosialisasi berjalan dengan baik.





Rabu, 03 November 2021

Dunia Berbagi Dan Berkolaborasi PembaTIK 2021 Level 4

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Salam Pendidikan, Salam Rumah Belajar,

Tabik Pun,

SahabatSetelah jelas semuanya tentang keikutsertaan saya di pembaTIK 2021 level 4, langkah selanjutnya adalah mengikuti bimbingan dari senior yaitu para Duta Rumah Belajar baik dari angkatan 2017 (Kyai Wahyudi), 2018 (Atu Yuni), 2019 (Adin Mirwan), 2020 (Ngah Melodi dan Batin Intan) serta bimbingan langsung dari Pusdatin Kemdikbudristek yaitu Ibu Yeni Husnaeni, Bapak I Made Bhudi Saputra, dan  Ibu Tuti Alawiyah.

Pertemuan awal sebelum jadwal Coaching,  pada tanggal 25 Oktober 2021 kami, para peserta level 4 atau disebut Sahabat Rumah Belajar (SRB)  saling memperkenalkan diri dipandu para Duta Rumah Belajar (DRB) dari Provinsi Lampung. Perkenalan kami cukup menyenangkan karena dipandu oleh para pembimbing yang ramah dan kocak sehingga tidak terkesan kaku.



Selama 4 kali pertemuan kami  dibimbing dalam menjalani kegiatan pembaTIK level 4. Kami diberi penjelasan dengan detail tentang tugas-tugas yang harus dituntaskan dan tips-tips menarik yang diberikan dari para instruktur baik dari DRB maupun fasilitator PusdatinKemdikbudristek tentang tata cara menyelesaikan tugas dengan baik dan sesuai ketentuan.

Tanggal 28 Oktober 2021, Coaching pertama diawali dengan pembukaan yang dibuka oleh Ibu Yeni Husnaeni dan acara dipandu oleh Batin Intan Widora DRB 2020 Prov. Lampung. Dilanjutkan materi pembahasan modul 15 mengenai "Membangun Komunikasi dan Kolaborasi Dalam Pemanfaatan Rumah Belajar" oleh DRB Lampung 2019 yaitu Adin Mirwan Saputra. Adin Mirwan menjelaskan dengan asyik tentang tehnik komunikasi yang baik terutama ketika nanti kami harus berkolaborasi dengan berbagai kalangan baik dengan Stakeholder, Komunitas, Organisasi Guru, maupun dengan teman sesama SRB.

Setelah pemaparan materi, selanjutnya kami dibagi menjadi 4 kelompok diskusi untuk membahas sub tema kegiatan untuk mendukung tema besar yaitu "Berbagi dan Berkolaborasi Bersama di Rumah Belajar".   Saya berada di kelompok 1 bersama 7 SRB.


D

Dipandu Ibu Yeni Husnaeni dan Batin Intan, kami berdiskusi dan merumuskan Sub Tema pendukung tema besar sekaligus tema yang akan kami jadikan acuan untuk melakukan kegiatan pembaTIK level 4. Rumusan sub tema yang kami sepakati adalah "Inovasi Best Practice Dalam Pemanfaatan Fitur Rumah Belajar".

Tugas PembaTIK 2021 level 4 adalah :

1. membuat Vlog (video berisi best practice dengan mengintegrasikan pemanfaatan rumah belajar)

2. membuat Blog, (berisi laporan kegiatan sosialisasi dan best practice)

3. melakukan sosialisasi tatap maya/tatap muka (jika memungkinkan)


Tanggal 29 Oktober 2021, Pertemuan kedua Coaching PembaTIK 2021 level 4.  Dipandu oleh Kyai Wahyudi, DRB Lampung 2017, kami diberi pemaparan tentang penyelesaian tugas Blog dan sosialisasi pemanfaatn Portal Rumah Belajar.

Pemaparan awal disampaikan oleh Atu Yuni Sudiasih, DRB Lampung 2018.  Beliau menjelaskan modul 13 tentang "Publikasi Karya Ilmiah Dalam Pemanfaatn Rumah Belajar".  Materi yang dijelaskan oleh beliau sangat informatif dan inspiratif.  Kami jadi tahu bahwa tulisan yang kita buat dan kita publikasikan harus bisa dipertanggungjawabkan baik orisinalitas konten maupun penghargaan terhadap karya orang lain dengan tidak melakukan plagiasi.  Kami diajari cara memastikan keaslian tulisan suatu artikel yang dipublish apakah artikel tersebut orisinil atau hasil plagiasi.

Pemateri kedua adalah Ngah Nuvis Melodiana, DRB Lampung 2020.  Berliau menjelaskan Tips membuat blog yang menarik.

Pemaparan beliau sangat penting bagi kami karena menulis Blog adalah salah satu tugas pada pembaTIK level 4.  Ada satu hal yang saya tanyakan kepada beliau yaitu apa tips bagi pemula untuk bisa menuliskan kata pertama pada blognya dengan mudah.  Karena menulis suatu artikel pada umumnya kesulitan yang dialami pemula adalah menentukan kalimat awal dalam tulisannya.  Beliau memberi tips bahwa untuk dapat menulis dengan mudah adalah kuncinya membaca. Artinya semakin banyak kita membaca semakin banyak kita mengetahui karakter tulisan seseorang atau gaya seseorang menuangkan ide ke dalam tulisan.  Dengan banyak mengetahui karakter tulisan orang lain kita akan dengan mudah untuk memutuskan karakter tulisan yang akan kita buat.  Jika kita sudah memutuskan karakter tulisan kita maka tidak akan sulit untuk menentukan kalimat awal.

Tidak kalah menarik pemaparan yang disampaikan oleh Adin Mirwan, DRB Lampung 2019 dari Kabupaten Mesuji.  Beliau membagikan pengalaman beliau ketika sosialisasi Rumah Belajar.  Bagaimana berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan agar mendapat dukungan dalam melakukan sosialisasi ke bawah. Lalu kolaborasi yang bisa dilakukan dengan orang-orang penting seperti dari LPMP maupun instansi-instansi lain.

Melengkapi pertemuan kedua ini, Batin Intan, DRB Lampung 2020 memberikan tips-tips menarik seputar public speaking. Agar ketika kita berbicara di adapan orang lain menarik dan mendapat perhatian kita harus membangun Personal Branding yaitu ciri khas yang ada pada diri kita yang mudah dikenali orang dan menarik perhatian.  Namun tidak asal branding tentunya kita harus membuat branding kita baik karena zaman sekarang banyak orang yang memiliki branding akan tetapi tidak baik untuk ditiru apalagi bagi seorang pendidik tentunya harus memiliki branding yang mencirikan seorang pendidik.

Itulah hasil pertemuan kedua yang luarbiasa dan menginspirasi.

Selasa, 02 November 2021

PembaTIK 2021 Odyssey Part 4 (Level 4 Berbagi dan Berkolaborasi)

 


Assalaamu'alaikum Wr.Wb.

Salam Pendidikan,

Tabik pun,

Sahabat, menjadi peserta pembaTIK level 4 tidak pernah terfikirkan oleh saya.  Di sela-sela kegiatan yang padat dan mungkin sudah tidak berharap bisa lulus level 3 karena melihat karya peserta lain yang hebat, dan bagus-bagus yang dishare di group telegram serta mungkin kondisi badan yang sudah lelah, saya jarang membuka kembali kelas pembaTIK.  

Tidak sengaja membuka aplikasi telegram, sedang ramai obrolan soal peserta pembaTIK level 4 yang sudah rilis dan bisa dicek di kelas pembaTIK. Saat saya cek pengumuman kelulusan di kelas pembaTIK level 3,ternyata belum ada pengumuman. Ah, mungkin memang saya tidak lulus.

Lalu masih di grup telegram,ramai informasi tentang peserta yang masuk ke level 4 secara otomatis akan terdaftar  di kelas pembaTIK level 4 tanpa harus mendaftar. dari 4000 peserta level 3, hanya 30 besar yang menjadi peserta level 4 di samping peserta lain yang juga lulus di level 3.

Saya kemudian memeriksa akun pembaTIK lagi dan seperti tidak percaya bahwa di akun pembaTIK saya sudah ada kelas pembaTIK level 4 dan ketika saya masuk kelas ternyata saya memang terdaftar di level 4. Tidak tahu apa yang harus saya lakukan selain mengikuti saja apa yang akan terjadi berikutnya.

Pengumuman Peserta PembaTIK 2021 Level 4

Saya menghubungi rekan saya untuk memeriksa apakah di akun pembaTIKnya juga ada kelas level 4. Ternyata di akun rekan saya tidak ada kelas pembaTIK level 4 yang itu artinya dia tidak masuk di level 4.

Selanjutya aplikasi WA saya mendapat notifikasi adanya grup baru dan ternyata grup peserta Level 4 Lampung 2021 dan saya mulai mengenal banyak orang baru dan hebat-hebat. Di level 4 ini ternyata level yang paling seru dari semua level pembaTIK.

Bismillahirrahmaanirrahiim.

PembaTIK 2021 Odyssey Part 3 (Level 3 Kreasi)

 


Assalaamu'alaikum Wr.Wb.

Salam Pendidikan,

Tabik pun,


Sahabat, sebagaimana kami dinyatakan lulus di level 1, di level 2 kami berkompetisi bersama ribuan peserta di seluruh Indonesia dan alhamdulillah dengan izin Allah SWT kami berhasil dan dinyatakan lulus sehingga kini kami masuk ke level 3 PembaTIK 2021 berkompetisi bersama 4000 peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Pada level 3 ini tantangan semakin meningkat. Jika di level 2 kami mengimplementasikan literasi yang kami dapatkan pada level 1, maka pada level 3 kami dibimbing untuk mampu berkreasi menciptakan produk media pembelajaran yang interaktif.  Berbeda dengan video pembelajaran yang model pembelajarannya dari satu arah saja yaitu interaksi dari user (pengguna) tidak ada selain mengamati, Media Pembelajaran Interaktif (MPI) mensyaratkan ada interaksi antara media dengan usernya.  User tidak hanya mengamati, akan tetapi bisa memilih dan melompat ke bagian mana saja yang ingin dipelajari dengan mudah tanpa perlu mengulang dari awal. 

Di tahap kreasi ini, pengalaman kami bertambah banyak mulai dari mengenal apa itu MPI, berbagai aplikasi yang dapat kami gunakan untauk membuat MPI, membuat asset-asset yang digunakan dalam membuat MPI, mengenal istilah HTML5, dan lain sebagainya. Membuat MPI tantangannya banyak, maka literasinya juga harus ditambah dan akan sangat membantu dan mempermudah pengerjaan bila peserta menguasai IT.

Ada banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk membuat MPI dan kami diberi kebebasan untuk memilih aplikasi yang akan digunakan. Di antara pilihan aplikasi yang populer ada Articulate Storyline 3 (AS3), ISpring, Smart App Creator dan lain-lain.

Dari banyak aplikasi untuk membuat MPI, saya  menggunakan Smart App Creator karena menurut saya lebih friendly meskipun mungkin masih ada aplikasi yang lebih friendly.

Semua asset yang digunakan pada MPI yang saya buat adalah hasil kreasi saya sendiri menggunakan beberapa aplikasi seperti Canva, Adobe Photoshop, Powerpoint.  Setelah beberapa hari bergelut dengan SAC, akhirnya selesai juga MPI yang saya buat.

Setelah MPI selesai dibuat, ternyata terjadi masalah saat mengunggah MPI ke Portal Rumah Belajar dan itu dialami oleh semua peserta.  Seringkali peserta gagal mengunggah konten ke Portal Rumah Belajar sehingga berbagai cara digunakan agar konten tersebut bisa diunggah dan dinilai oleh panitia.

Dengan izin Allah MPI saya berhasil saya unggah ke rumah belajar. Berikut karya MPI yang saya buat dan berhasil saya unggah ke portal Rumah Belajar

Ketika Bumi Berhenti Berputar



Senin, 01 November 2021

PembaTIK 2021 Odyssey Part 2 (Level 2 Implementasi)

 


Assalaamu'alaikum Wr.Wb.

Salam Pendidikan,

Tabik Pun...

Sahabat,  Setelah kami berhasil menyelesaikan tugas PembaTIK 2021 level 1, kami dinyatakan lulus..🎉🎉🎉

Senang sekali rasanya seperti ikut lomba lalu dapat juara. Tapi pada level ini tidak boleh merasa cukup senang saja karena tantangan di level 2 semakin berat. Selain mempelajari modul, kami juga harus menyelesaikan ujian akhir dan tugas akhir level 2.

Yang menantang dari pembaTIK 2021 level 2 ini ada pada tugas akhir.  Kami diwajibkan membuat video pembelajaran berdurasi maksimal 7 menit dengan beberapa ketentuan diantaranya wajah kami wajib ditampilkan dalam video tersebut.  Bagi saya pribadi membuat video pembelajaran secara teknis bukanlah hal sulit karena saya memiliki kompetensi di bidang video editing.  Kesulitan pembuatan video pembelajaran terletak pada kepercayaan diri saya yang harus tampil dalam video tersebut..... alamaaaaaaak, malu kali aku ni... .  Berbicara di depan publik memang saya sudah terbiasa dan tidak grogi, tapi berbicara di depan kamera? rasanya seperti saya sedang ujian skripsi. Tak bisa senyum, kaku, dagdigdug, dll. Tapi semua itu bisa saya selesaikan berkat bantuan dan support dari isteri tercinta..💓💓💓

Setelah proses pengambilan gambar dan video editing, akhirnya selesai juga tugas akhir saya dan kemudian saya serahkan ke panitia. Berikut hasilnya..(plis jangan dibully  🙏🙏) 


Tidak berbeda jauh dengan saya, rekan saya juga dinyatakan lulus level 1 dan mengikuti kegiatan di level 2.  Bagi saya tantangan yang dia hadapi lebih berat, selain kompetensi video editing yang belum mumpuni ditambah kegiatan lain yang lebih penting bagi dia harus juga dia selesaikan.  Rekan saya selain ikut PembaTIK 2021 juga mengikuti seleksi PPPK sehingga harus pandai mengatur waktu dan tenaga. Hampir saja dia patah semangat dan ingin mundur dari level 2 karena dinyatakan tidak lulus. Setelah ada pengumuman bahwa peserta yang tidak lulus bisa mengikuti program remidial, saya support terus dan saya bantu sebisa saya dan akhirnya mampu dia selesaikan tantangan di level 2 ini. 

Fiuuh.... melelahkan memang tapi senang karena mendapatkan pengalaman baru yang tadinya membuat video pembelajaran hanya sebatas angan-angan akhirnya bisa mewujudkannya. Motivasi yang besar untuk bisa membuat video pembelajaran lainnya dan berkontribusi ri RUMAH BELAJAR. Dan hasil akhirnya kami lulus level 2 dan berlanjut ke pembaTIK 2021 level 3.

Bersambung di part 3